Sunday, January 23, 2011

Mengatasi Rasa Malas (Avoiding Procrastination)


untuk mengatasi rasa malas, terutama sifat menunda nunda sesuatu (procrastination) memerlukan bahasan yang rada mendalam.

menurut tinjauan psikokologis dalam buku the mind gym, ada lima sebab yang menyebabkan penundaan atau timbulnya rasa malas dalam mengerjakan sesuatu, termasuk belajar.

Akan saya bahas, beberapa diantaranya, (lainnya menyusul gan).

1. menghindar dari rasa tidak nyaman

ini dialami sebagian besar teman teman kita, dan juga orang orang lain. kita malas ketika melakukan sesuatu yang disebut sebut atau kita pikirkan itu merupakan sesuatu yang 'serius' sehingga kita akan merasa "tidak nyaman".

Kata hati yang muncul, dalam diri kita, biasanya: "aku ga menikmati kegiatan (belajar) ini nih...." atau "betul betul membosankan, nanti saja ah...", atau yang lain.

Cara memecahkan ini adalah ketika bahan belajar anda cukup banyak, maka anda hanya perlu menguraikannya menjadi bagian bagian yang kecil. Misal belajar 5 menit untuk 5 halaman bab I dari materi A. Tepati dan laksanakan janji anda.

Cara kedua, lakukan semua dengan cara yang menyenangkan. Contoh,ketika anda malas belajar, paksakan belajar, dengan didampingi semangkuk makanan siap saji lezat, sandingkan di dekat anda. Prinsipnya, sesendok gula untuk menelan obat yang pahit. Get it?

2. hambatan emosi

Orang yang mengalami ini dalam hati kita berkata "aku sedang tidak berselera belajar nih..." atau " aku sedang tidak bersemangat...."

Kadang kita menggunakan emosi untuk membenarkan keputusan kita untuk menunda sesuatu. Kita kemudian meyakinkan diri bahwa belum tepat untuk mengerjakan sesuatu "sekarang", dan kita diminta menunggu hingga saatnya tiba.

Alih alih langsung belajar ketika waktu luang tersedia, karena anda sedang dalam kondisi tidak mood, anda
malah menelepon teman, main game, atau chatting dengan rekan, hanya untuk menunggu momen "semangat" itu tiba.

Cara mengatasinya yang paling efektif adalah menuliskan atau membayangkan buah dari tidak melaksanakan rencana secara langsung. Ketika anda berkata "aku terlalu stress dan cape untuk belajar malam ini" coba anda pikirkan betapa anda jauh lebih stress dan menderita ketika ternyata menjelang ujian anda malah belum selesai mengkaji bab tersebut.

Ketika anda menemukan rasa malas ketika memulai belajar, anda bisa berkata pada diri anda sendiri, "saya akan bermalas malasan lebih banyak, setelah saya bisa menguasai materi ini"

Katakan dan debatlah diri anda sendiri dalam hal ini, karena tidak ada apapun yang bisa merubah diri anda, kecuali ya anda sendiri.


Yang anda lakukan adalah procrastination / post pone, atau melakukan penundaan demi kenyamanan pribadi, ada beberapa tinjauan psikologis tentang hal ini.

Ada beberapa ahli mengatakan bahwa penundaan, merupakan ketidak jelasan target target yang ingin anda raih dalam kehidupan. Ada juga yang menyatakan bahwa orang suka menunda nunda suatu tugas, karena tugas tersebut, sebenarnya tidak disepakati oleh "kita" (saya pakai tanda petik karena ini menyatakan banyak hal dalam diri kita).

Parahnya, karena sifat suka menunda nunda ini, ternyata langsung berhubungan dengan hormon dopamine dalam otak kita, maka, ketika kita pernah melakukan penundaan, terhadap suatu tugas atau pekerjaan, maka kemudian sifat ini menjadi sebuah habit atau kebiasaan. Otak kita memberikan proses auto pilot penundaan ini, ketika kita menemui tugas atau pekerjaan, yang oleh "kita" dianggap tidak menyenangkan, membosankan, membuat tidak nyaman, dll, dengan kata lain, "kita" - baca pikiran -, mengasihi diri kita sendiri.

Proses autopilot, inilah yang menyebabkan susahnya kita untuk merubahnya, kecuali dengan strategi tertentu, dan tentunya usaha keras.

Beberapa strategi untuk memecahkan, dan mengurangi penundaan:

1. Time stamped prescription for action (Peter Gollwitzer of New York
University and the University of Konstanz in Germany)

Professor menyarankan, kita untuk membuat "implementation intensions" dalam setiap agenda kita. Penambahan "maksud implementasi" ini adalah kita menambahkan secara spesifik waktu, tempat, detail, ketika kita akan melakukan sesuatu, kita jangan hanya mengucapkan "saya akan belajar secepatnya", namun katakan "saya akan belajar (dengan baik) malam ini mulai pukul 18.30, di (meja belajar) kamar saya".

Penelitian teknik ini pada tahun 2008, membuat kinerja para mahasiswa meningat 8 kali dalam hal presisi waktu nya.

2. Using smart scheduling

Tentukan jadwal anda sendiri, tuliskan, dan tepati. Smart scheduling merupakan tools untuk men-set deadlines anda sendiri. Praktisnya, untuk menguasai sebuah materi, cari literaturnya, tentukan setting dimana anda menguasai bab tertentu, contohnya, bab pertama, selesai minggu ketiga bulan ini, bab kedua, selesai minggu kedua bulan depan, dll.

Pelajari atau minimal baca, bahkan sebelum anda diajari oleh guru. Teknik ini akan mengurangi tingkat stress anda, dan membuat anda akan lebih nyaman dalam belajar dan mereview materi. Juga meningkatkan fokus anda dalam belajar, secara otomatis, juga akan meningkatkan nilai dan prestasi anda.

0 comments:

Post a Comment